Cahaya ternyata dapat dihentikan di dalam sebuah kristal meski cuma sedetik. Adalah tim ilmuwan dari Pusat Fisika Laser di Universitas Nasional Australia, Canberra, yang berhasil memecahkan rekor menghentikan cahaya. Rekor sedetik ini sudah lebih lama sekitar seribu kali lipat daripada rekor sebelumnya. Tentunya tujuan menghentikan cahaya ini bukan sekedar iseng-iseng tidak ada gunanya, tetapi untuk menciptakan memori pada komputer kuantum yang berbasis cahaya.
Percobaannya dilakukan dengan menggunakan kristal silikat mungil yang digabung dengan unsur bumi yang sulit ditemukan, praseodymium. Nah, ion-ion praseodymium-lah yang menyimpan cahaya. Ketika para ilmuwan tersebut menyinari gelombang laser di kristal ini, ia akan diserap. Karena cahaya tak tembus kristal itu, mereka menambahkan berkas sinar laser kedua. Gabungan ini membuat kristal menjadi tembus pandang.
Untuk menghentikan cahaya pada laser itu, berkas sinar laser kedua dimatikan. Akibatnya, sinyal laser pertama pun terperangkap di dalam kristal. Untuk menjalankan kembali cahaya yang terperangkap (dan berhenti) itu, berkas cahaya kedua laser pun kembali digabungkan. Setelah keberhasilan menghentikan cahaya itu, tujuan para ilmuwan selanjutnya adalah untuk menghentikan dan menyimpan foton tunggal. Jika berhasil, berarti terciptalah sudah memori komputer kuantum pertama di dunia.
Sebagai ganti elektron-elektron, para ilmuwan memang lebih memilih memakai foton. Adapun gelombang cahaya nantinya digunakan untuk mengendalikan komputer kuantum. Komputer kuantum sendiri memiliki performa yang jauh lebih baik dibanding ketimbang komputer berbasis prosesor silikon yang kita kenal sekarang.
Percobaannya dilakukan dengan menggunakan kristal silikat mungil yang digabung dengan unsur bumi yang sulit ditemukan, praseodymium. Nah, ion-ion praseodymium-lah yang menyimpan cahaya. Ketika para ilmuwan tersebut menyinari gelombang laser di kristal ini, ia akan diserap. Karena cahaya tak tembus kristal itu, mereka menambahkan berkas sinar laser kedua. Gabungan ini membuat kristal menjadi tembus pandang.
Untuk menghentikan cahaya pada laser itu, berkas sinar laser kedua dimatikan. Akibatnya, sinyal laser pertama pun terperangkap di dalam kristal. Untuk menjalankan kembali cahaya yang terperangkap (dan berhenti) itu, berkas cahaya kedua laser pun kembali digabungkan. Setelah keberhasilan menghentikan cahaya itu, tujuan para ilmuwan selanjutnya adalah untuk menghentikan dan menyimpan foton tunggal. Jika berhasil, berarti terciptalah sudah memori komputer kuantum pertama di dunia.
Sebagai ganti elektron-elektron, para ilmuwan memang lebih memilih memakai foton. Adapun gelombang cahaya nantinya digunakan untuk mengendalikan komputer kuantum. Komputer kuantum sendiri memiliki performa yang jauh lebih baik dibanding ketimbang komputer berbasis prosesor silikon yang kita kenal sekarang.
semakin kita belajar maka semakin merasa bodohlah kita
BalasHapus